Dosen Teknik Listrik Politeknik Unisma Malang Gelar Grand Opening Matching Fund 2023, Usung Teknologi Makanan Terbarukan

Tim dosen Politeknik Unisma Malang (Polisma) yang diketuai Mokh. Suseno Aji Sari, ST., MT menyelenggarakan grand opening Matching Fund 2023, Senin (26/6/2023). Giat ini mengusung tema “Pengembangan Sistem Digital Dan Hilirisasi Produk Pada Pengolahan Saus Dengan Teknologi PEF (Pulsed Electric Field) Untuk Mematikan Mikroba Di Sentra IKM Saus Kelurahan Purwantoro Kota Malang”.

Suseno Menjelaskan, ini adalah pertama kalinya polisma mendapatkan Program Matching Fund. Dalam Program ini pihaknya juga menggandeng Poltekes Putra Indonesia Malang.
Lebih lanjut ia menerangkan, Dalam Memperoleh pendanaan Macthing Fund ini tidaklah mudah. Pihaknya harus melewati sebanyak delapan kali tahapan seleksi.

“Kami Melalui delapan tahapan,dari proposal awal kemudian, pitching secara virtual dengan kadin dan evaluator,kemudian proposal lengkap dan seleksi proposal lengkap. Kemudian verivikasi kelayakan. Ucap Suseno”.

Diterangkan Suseno, Dalam program yang akan berlangsung sampai bulan Desember 2023 terdapat empat kolabolator yang bekerjasama untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Keempat kolabolator itu adalah Polisma, Poltekes Putra Indonesia Malang, PT. Nusaka Mitrajaya Optima dan UMKM.

“Yang Pertama dari Polisma Sendiri dengan Teknologinya yakni teknologi PEF, yang kedua dari Poltekes Putra Indonesia dari segi gizi makanan, Kemudian PT. Nusaka Mitrajaya Optima dari segi teknologi tepat gunanya. Kemudian output dari program ini untuk UMKM di daerah Purwantoro, ” tandas Suseno.

Sementara itu, Direktur Polisma Ana Nuril Achadyah ST., MT bersyukur dengan lolosnya Polisma dalam program Matching Fund Ini, Pasalanya pihaknya berhasil lolos dari ribuan peserta dan proposal yang telah mengikuti seleksi.

“Alhamdulillah, Ini adalah Matching Fund Pertama Politeknik Unisma.Jadi selama ini kita pernah mengajukan tapi belum pernah lolos, ujar Ana”.

Dijelaskan Ana, Dengan adanya program Matching Fund ini bisa menjadi pelecut bangi dosen lain untuk terus berkarya dan berkontribusi bagi masyarakat.

“Karna Matching Fund ini adalah pengajuan yang harus berbasis dengan industri dan juga harus berkolaborasi dengan perguruan tinggi lain, tandas Ana”.

Ana, berharap kedepannya tim lain dari Polisma bisa lolos mengajukan program Matching Fund dengan teknologi yang belum terpublikasi.

“Karna MF (Matching Fund) ini berkolaborasi dengan industri, Sehingga keilmuan dari Polisma dan Dosen-Dosennya bisa termanfaatkan oleh masyarakat umum dan otomatis mengangkat nama POLISMA,”Pungkasnya .



About the Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You may also like these