POLITEKNIK UNISMA MALANG JAJAKI KERJA SAMA DENGAN CHUKYO UNIVERSITY JEPANG
Politeknik Unisma Malang (Polisma) menjajaki kerja sama dengan Chukyo University Jepang sekaligus MoU dengan Fakultas Teknik UM. Salah satu implementasinya, dengan mengirim tiga mahasiswa pilihan dalam Inbound Mobility. Dalam program ini mereka diajari membuat robotik berbasis Artificial Intelegent (AI).
Direktur Politeknik Unisma Malang, Ana Nuril Achadiyah ST MT., menjelaskan pihaknya menandatangani MoU dengan FT UM serta penjajakan kerja sama dengan empat perguruan tinggi sekaligus. Satu diantaranya ialah Chukyo University Jepang.
“Universitas dari Jepang ini menghadirkan profesor ahli robotik,” ungkap Ana Nuril, Selasa (29/8/2023) di ruang kerjanya.
Direktur Polisma ini menuturkan pula, tiga mahasiswanya berkesempatan menimba ilmu langsung dari ahli robot tersebut. Dimana mereka diajari membuat robotik berbasis AI. Program pelatihan robotik ini merupakan implementasi dari kerja sama dengan menggelar Inbound Mobility International.
Hadir dalam kesempatan tersebut Prof Pitoyo Peter Hartono. Dia adalah ahli robotik kelahiran Indonesia yang saat ini menjadi Guru Besar di department Teknik Elektro Chukyo University Jepang.
Usai mengikuti Inbound Mobility, beserta 50 peserta yang berasal dari berbagai perguruan tinggi lain. Diharapkan mahasiswa Polisma dapat mendesain robotik dengan AI.
Pasalnya, ketiga mahasiswa yang telah mengikuti Inbound ini akan membagikan ilmunya ke mahasiswa lain melalui Studi Club Polisma. Termasuk juga, mereka dapat menerapkan ilmu robotik tersebut di industri tempat mereka magang.
Program Inbound ini juga sebagai salah satu bekal untuk mahasiswa Polisma yang mengikuti program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB).
MSIB Ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kemendikbudristek yang telah meluncurkan Merdeka Belajar Kampus Merdeka. Para mahasiswa tersebut magang di perusahaan berskala nasional dan menerima uang saku antara Rp1,2 sampai Rp3 Juta per bulan.
“Bahkan tugas akhir para mahasiswa ini ada yang dibiayai oleh perusahaan tempat mereka melaksanakan MSIB,” pungkas Ana Nuril.
__”Berita diatas disadur dari siarindomedia.com“